
BOGOR - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca buruk yang diprediksi terjadi di wilayah Bogor hingga April 2017. "Maret sampai April diperkirakan terjadi angin dan petir," kata Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Dedi Sucahyono.
Dedi menjelaskan, sebenarnya sulit menentukan titik rawan bencana di wilayah Kabupaten Bogor. Sebab, kejadian itu tergantung dari atmosfer. "Karenanya, dengan curah hujan yang sangat ekstrem ini diharapkan masyarakat Bogor dapat lebih waspada jika hujan deras maupun angin kencang tengah melanda," himbaunya.
Disamping itu, ia juga meminta masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan untuk mewaspadai bencana tanah longsor. "Selain itu juga yang berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) agar mewaspadai meningkatnya debit air yang mengakibatkan banjir," tambahnya.
Menurutnya, berdasarkan pantauan satelit citra cuaca BMKG, monsun Asia mulai aktif sehingga menyebabkan melemahnya monsun Australia. Kondisi ini mengakibatkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga deras dengan durasi lama mengguyur wilayah Jabodetabek. "Kejadian ini juga merata di sejumlah daerah di Jawa Barat," urainya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Pranowo mengaku pihaknya telah menyiapsiagakan personel BPBD jika terjadi hal yang tak diinginkan, seperti bencana alam yang terjadi sewaktu-waktu. Selain Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tim Reaksi Cepat (TRC), Pusdalops dan Pusdatin juga disiagakan. "Kami terus berkoordinasi dengan aparatur wilayah untuk memonitor keadaan. Kami menyiapkan 60 personel," singkatnya. (IB)
Dedi menjelaskan, sebenarnya sulit menentukan titik rawan bencana di wilayah Kabupaten Bogor. Sebab, kejadian itu tergantung dari atmosfer. "Karenanya, dengan curah hujan yang sangat ekstrem ini diharapkan masyarakat Bogor dapat lebih waspada jika hujan deras maupun angin kencang tengah melanda," himbaunya.
Disamping itu, ia juga meminta masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan untuk mewaspadai bencana tanah longsor. "Selain itu juga yang berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) agar mewaspadai meningkatnya debit air yang mengakibatkan banjir," tambahnya.
Menurutnya, berdasarkan pantauan satelit citra cuaca BMKG, monsun Asia mulai aktif sehingga menyebabkan melemahnya monsun Australia. Kondisi ini mengakibatkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga deras dengan durasi lama mengguyur wilayah Jabodetabek. "Kejadian ini juga merata di sejumlah daerah di Jawa Barat," urainya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Pranowo mengaku pihaknya telah menyiapsiagakan personel BPBD jika terjadi hal yang tak diinginkan, seperti bencana alam yang terjadi sewaktu-waktu. Selain Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tim Reaksi Cepat (TRC), Pusdalops dan Pusdatin juga disiagakan. "Kami terus berkoordinasi dengan aparatur wilayah untuk memonitor keadaan. Kami menyiapkan 60 personel," singkatnya. (IB)